MAJLIES eL _ ILMIE

MAJLIES   eL _ ILMIE

Jumat, 12 Juli 2013

POSISI KETIKA MAU SUJUD

PERTANYAAN
Deni Airlangga

assalamualaikum.,ana mau nanya nh...
>> ketika slesai ruku dan mau melakukan sujud,nah dr turun ruku itu yg didahulukan tangan'a dlu apa lutut'a dlu...Mhon penjelasan'a..Sukron wasalam

JAWABAN

Ekha Santama ‎
Bismillah ... Abu Hurairah berkata, bhw Nabi SAW bersabda
 إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيْرُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ
'' Apabila salah seorang dari kalian sujud maka janganlah ia turun sujud sebagaimana menderumnya unta, dan hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya.''
(HR. Abu Dawud no. 840)

Hadits Ibnu Umar yg diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (no. 627), ad-Daraquthni (no. 1288), ath-Thahawi dlm Syarhul Ma’ani (1/329, no. 1476), dn al-Hakim (1/226). Ahlul ilmi brbeda pdpt dlm masalah ini. Sebagian mereka berpendapat bhw meletakkan kedua tangan sblm kedua lutut lebih utama. Demikian pdpt Al-Imam Malik dan Al-Auza'i. Al-Auza'i menyatakan, '' Aku dptkan orang2 meletakkan tangan2 mereka sblm lutut mereka.'' Adapun ulama yg lain'y menyelisihi mereka dg berpandangan bhw meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangan lebih utama. Ini adalah pdpt jumhur (mayoritas), di antara mereka adalah Umar ibnul Khaththab dari kalangan sahabat, Ibrahim ibnu Yazid an-Nakha'i, Muslim ibnu Yasar, Sufyan at-Tsauri, asy-Syafi'i, Ahmad, Ishaq, Abu Hanifah, dan pengikutnya, semoga Allah SWT merahmati mereka semua'y. (al-Isyraf 'ala Madzahibil Ulama lil Imam Ibnul Mundzir, 2/30—31, salinan manuskrip al-I’tibar fin Nasikh wal Mansukh lil Imam Abi Bakr Muhammad ibni Musa al-Hazimi, hlm. 36) - Al-Marwazi dlm Masail'y (1/147/1) dg sanad yg sahih dari al-Auza'i.

EL Mahendra Selalutersenyum II
waalaikumsalam warohmatullah
Nihayatul muhtaj juz 4 hal 273
( وَأَكْمَلُهُ ) أَيْ السُّجُودِ ( يُكَبِّرُ ) الْمُصَلِّي ( لِهَوِيِّهِ ) لِثُبُوتِهِ فِي الصَّحِيحَيْنِ ( بِلَا رَفْعٍ ) لِيَدَيْهِ لِوُرُودِ عَدَمِهِ عَنْهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ كَمَا رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ ( وَيَضَعُ رُكْبَتَيْهِ ) وَقَدَمَيْهِ ( ثُمَّ يَدَيْهِ ) أَيْ كَفَّيْهِ لِلِاتِّبَاعِ رَوَاهُ أَبُو دَاوُد ( ثُمَّ ) يَضَعُ ( جَبْهَتَهُ وَأَنْفَهُ ) مَكْشُوفًا لِلِاتِّبَاعِ أَيْضًا أَبُو دَاوُد ، وَيُكْرَهُ مُخَالَفَةُ التَّرْتِيبِ الْمَذْكُورِ وَعَدَمُ وَضْعِ الْأَنْفِ وَيَضَعُ الْجَبْهَةَ وَالْأَنْفَ مَعًا كَمَا فِي أَصْلِ الرَّوْضَةِ وَالْمُحَرَّرِ وَالْمَجْمُوعِ عَنْ الْبَنْدَنِيجِيُّ وَغَيْرِهِ ، لَكِنْ فِي مَوْضِعٍ آخَرَ مِنْهُ عَنْ الشَّيْخِ أَبِي حَامِدٍ أَنَّهُمَا كَعُضْوٍ وَاحِدٍ يُقَدِّمُ أَيَّهمَا شَاءَ ، وَإِنَّمَا لَمْ يَجِبْ وَضْعُ الْأَنْفِ كَالْجَبْهَةِ مَعَ أَنَّ خَبَرَ
di sempurnanya sujud mendahulukan lutut terus tangan(telapak tangan) ,apabila menyalahi artinya tak urut ialah makruh, mahhum mukholafah dari makruh ialah sunnah.

Fatawa Al-Kubra juz 2 hal 187
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺑﻜﻠﻴﻬﻤﺎ ﻓﺠﺎﺋﺰﺓ ﺑﺈﺗﻔﺎﻕﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻤﺼﻠﻰ ﻳﻀﻊ ﺭﻛﺒﺘﻴﻪﻗﺒﻞ ﻳﺪﻳﻪ ﻭﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﻭﺿﻊ ﻳﺪﻳﻪ ﺛﻢ ﺭﻛﺒﺘﻴﻪﻭﺻﻼﺗﻪ ﺻﺤﻴﺤﺔ ﻓﻰ ﺍﻟﺤﺎﻟﺘﻴﻦ ﺑﺈﺗﻔﺎﻕﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﻟﻜﻦ ﺗﻨﺎﺯﻋﻮﺍ ﻓﻰ ﺍﻷﻓﻀﻞ
Shalat dengan dua cara tersebut boleh menurut kesepakatan para ulama, jika seseorang berkehendak, maka ia boleh meletakkan kedua lutut sebelum telapak tangan, dan bila berkehendak, ia boleh meletakkan kedua telapak tangan sebelum lututnya, dan shalatnya tetap sah dengan kedua cara tersebut menurut ijma’ ulama. Hanya saja mereka berbeda pendapat tentang yang lebih utama.

Hasyiyah al-Jamal ‘ala al-Manhaj juz 2 hal 38.
 أما زمن الاعتدال فلا يجمعهما تحت صدره بل يرسلهما سواء كان في ذكر الاعتدال أو بعد الفراغ من القنوت ا ه ع ش
Sedang saat I’tidal maka janganlah mengumpulkan kedua tangan dibawah dada tapi lepaskan keduanya baik saat membaca doa/dzikiran I’tidal atau setelah rampung dari membaca Doa Qunut".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar