MAJLIES eL _ ILMIE

MAJLIES   eL _ ILMIE

Senin, 29 Juli 2013

SUARA WANITA BUKANLAH AURAT

Pendapat yang ashoh dalam madzhab syafi'i menyatakan bahwa suara wanita bukanlah aurot, karena istri-istri Nabi sendiri biasa meriwayatkan hadits kepada para lelaki, selain itu, dizaman nabi ketika ada seorang wanita meminta penjelasan tentang persoalan agama, para wanita menyampaikannya langsung pada Nabi, seperti dikisahkan dalam satu  hadits ;

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: دَخَلَتْ هِنْدٌ بِنْتُ عُتْبَةَ امْرَأَةُ أَبِي سُفْيَانَ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ شَحِيحٌ، لَا يُعْطِينِي مِنَ النَّفَقَةِ مَا يَكْفِينِي وَيَكْفِي بَنِيَّ إِلَّا مَا أَخَذْتُ مِنْ مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمِهِ، فَهَلْ عَلَيَّ فِي ذَلِكَ مِنْ جُنَاحٍ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خُذِي مِنْ مَالِهِ بِالْمَعْرُوفِ مَا يَكْفِيكِ وَيَكْفِي بَنِيكِ
"Dari ‘Aisyah berkata : Hindun bintu ‘Utbah yakni istri Abu Sufyan datang menemui Rasulullah saw lalu dia berkata : wahai Rasulullah, sungguh Abu Sufyan itu adalah laki-laki yang pelit (bakhil), dia tidak memberi nafkah kepada saya yang mencukupi kebutuhan saya maupun anak saya kecuali jika aya mengambil dari harta dia tanpa sepengetahuannya. Apakah perbuatan saya itu dosa? Maka Rasulullah saw menjawab : ambillah olehmu dari harta dia secukupnya hingga akan dapat memenuhi kebutuhan dirimu dan anakmu." (Shohih Muslim, no.1714)

Jadi, karena suara wanita bukanlah aurot menurut pendapat yang shohih, maka tidak diharamkan mendengarkan suaranya. Namun bagi seorang wanita hendaknya tidak merendahkan/melembutkan suaranya didepan laki-laki lain (laki-lakiyang bukan mahromnya) agar tidak menimbulkan fitnah. Alloh berfirman :

 فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ
"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya." (Q.S. Al-Ahzab : 32)

Yang dimaksud dengan tunduk di sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka. Sedangkan  yang dimaksud dengan dalam hati mereka ada penyakit Ialah: orang yang mempunyai niat berbuat serong dengan wanita, seperti melakukan zina.

Karena itulah, meskipun suara wanita bukanlah aurot, tapi para ulama' menetapkan bahwa apabila orang yang mendengarnya takut menimbulkan fitnah atau merasa ladzdzah (enak), maka diharomkan baginya mendengar suara seorang wanita. Wallohu a'lam

Al-Bayan, Juz : 11  Hal : 188
وروت عائشة - رضي الله عنها -: أن هند امرأة أبي سفيان جاءت إلى النبي - صلى الله عليه وسلم -، وقالت: يا رسول الله، إن أبا سفيان رجل شحيح، وإنه لا يعطيني وولدي إلا ما آخذه منه سرا ولا يعلم، فهل علي في ذلك شيء؟ فقال - صلى الله عليه وسلم -: خذي ما يكفيك وولدك بالمعروف» قال أصحابنا: وفي هذا الخبر فوائد: -إلى أن قال- السابعة: أن صوت المرأة ليس بعورة

Al-Fiqhu Alal Madzahib Al-Arba'ah, Juz : 5  Hal : 53
حكم صوت المرأة
اختلف العلماء في صوت المرأة فقال بعضهم إنه ليس بعورة، لأن نساء النبي كن يروين الأخبار للرجال

Hasyiyah Qulyubi Ala Syarhil Mahalli, Juz : 1  Hal : 201
فائدة : صوت المرأة ليس بعورة على الصحيح فلا يحرم سماعه

Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 3  Hal : 302
قوله: وليس من العورة الصوت) أي صوت المرأة، ومثله صوت الامرد فيحل سماعه ما لم تخش فتنة أو يلتذ به وإلا حرم (قوله: فلا يحرم سماعه) أي الصوت. وقوله إلا إن خشي منه فتنة أو التذ به: أي فإنه يحرم سماعه، أي ولو بنحو القرآن، ومن الصوت: الزغاريد. وفي البجيرمي: وصوتها ليس بعورة على الاصح، لكن يحرم الاصغاء إليه عند خوف الفتنة

Al-Fiqhul Manhaji, Juz : 1  Hal : 164
ثانيا: تخفض المرأة صوتها في حضرة الرجال الأجانب، فلا تجهر بالصلاة الجهرية خشية الفتنة، قال تعالى: {فلا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض} [الأحزاب: 32]. [تخضعن بالقول: تلين كلامكن. مرض: فسوق وقلة ورع]. وهذا يدل على أن صوت المرأة قد يثير الفتنة، فيطلب منها خفض الصوت بحضرة الأجانب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar