POSTINGAN
Srie Athiekhahthea
Assalamu'alaikum wr wb
AL~QUR'AN Adalah SUMBER ILMU PENGETAHUAN...
Bismillaahirahmanniirahiim...
Contoh-contoh Ayat Al-Qur'an yang Mendahului Ilmu Pengetahuan (Sains).
~ I. Proses Kejadian Manusia. ~
Diantara contoh ayat Al-Qur'an yang mendahului Ilmu Pengetahuan
(Sains) adalah Pemberitaan Al-Qur'an Mengenai Proses Kejadian Manusia.
Allah SWT Berfirman :
...
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ * ثُمَّ
جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ * ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ
عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ
عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا
آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
"Dan Sesungguhnya Kami telah Menciptakan Manusia dari suatu Saripati
(berasal) dari Tanah. Kemudian Kami jadikan Saripati itu Air Mani (yang
disimpan) dalam Tempat yang Kokoh (Rahim). Kemudian Air Mani itu Kami
jadikan Segumpal Darah, lalu Segumpal Darah itu Kami jadikan Segumpal
Daging,dan Segumpal Daging itu Kami jadikan Tulang Belulang, lalu Tulang
Belulang itu Kami bungkus dengan Daging. Kemudian Kami jadikan dia
Makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik".
(QS. Al-Mukminun : 12-14)
Di saat Ayat ini Turun, Ilmu Akal Manusia pada Zaman itu tidak mampu
menjangkau Fakta Ilmiah ini. Demikian pula Ilmu Pengetahuan yang ada
saat itu Cukup Sederhana untuk sampai pada Hakikat yang Besar ini.
Di Abad Modern, Fakta ini baru ditemukan setelah Kemajuan Ilmu Biologi dan Kedokteran.
~ Dalam Bahasa Arab, kata ‘Alaqah' memiliki 3 Makna, yaitu :
1. Bermakna Lintah.
2. Bermakna Sesuatu yang Tergantung.
3. Bermakna Segumpal Darah.
Tidak terdapat Perselisihan antar Saintis(Kedokteran) Modern mengenai Tiga Makna yang terkandung di dalam Kata ’Alaqah ini.
:::.. 1. Makna ‘Alaqah' sebagai Lintah adalah Deskripsi yang Tepat bagi
Embrio manusia yang masih Berusia 1-24 hari, menempel pada Uterus
(Rahim) ibu, serupa sebagaimana ‘Lintah’ menempel di kulit. Serupa pula
dengan ‘Lintah’ yang memperoleh Darah dari Inangnya, Embrio manusia
juga memperoleh Darah dari ibunya ketika Hamil.
Ketika membandingkan Lintah air tawar dengan Embrio pada tahap ‘alaqah,
Profesor Moore, seorang Profesor Emeritus Ahli Anatomi dan Embriologi
dari Universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada
keduanya.
Beliau berkesimpulan bahwa Embrio selama Tahap ‘Alaqah memiliki Penampakan yang sangat mirip dengan Lintah.
Pada tahap ini, Embrio mendapatkan Makanan dengan cara Menghisap Darah Ibunya, sama seperti Lintah....
:::.. 2. ‘Alaqah adalah ‘Sesuatu yang Tergantung’, dan Hal ini adalah
apa yang dapat kita lihat pada penempelan Embrio di Uterus/Rahim selama
tahap ‘Alaqah...
:::.. 3. adalah ‘Segumpal Darah’. Professor Moore mengatakan : “kami
menemukan penampakan luar Embrio Selama tahap Alaqah seperti
penampakan Segumpal Darah, adanya Sejumlah Besar Darah membentuk
Embrio. Juga selama tahap ini Darah dalam Embrio tidak Bersirkulasi
sampai Usia Embrio mencapai akhir minggu ke tiga. Jadi Embrio pada
tahap ini mirip dengan Segumpal Darah.
Jadi Ketiga Deskripsi Embrio tersebut di atas secara Akurat Terdiskripsi dalam Satu kata dalam Al-quran yaitu kata ”Alaqah”.
Tahap Perkembangan Embrio selanjutnya setelah Alaqah adalah ”Mudghah”.
Kata Mudghah dalam bahasa arab berarti ”Sesuatu yang Dikunyah”. Pada
tahap Mudghah, Ukuran Embrio mirip dengan ukuran Permen Karet yang umum
diKunyah Orang...
Al-Qur'an telah Mengungkap ini pada 1400 Tahun yang Lalu, padahal
Saintis baru Mengetahui Perkembangan Embrioini setelah ditemukannya
Mikroskop, suatu Alat yang belum dikenal pada 1400 Tahun yang Lalu.
Orang pertama di Dunia yang menggunakan Mikroskop untuk mengamati Sel
Sperma manusia (Spermatozoa) adalah Hamm dan Leeuwenhoek pada Tahun
1677, lebih 1000 Tahun setelah Ayat ini Turun.
Hamm dan Leuwenhoek pun ketika itu Masih Salah Mendiskripsikan Tahap Perkembangan Embrio...
~ II. Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit. ~
Dulu orang Percaya bahwa Saraf Perasa terdapat di Seluruh Tubuh dengan
Kepekaan yang Sama. Namun Ilmu Pengetahuan Modern Mengungkap Kekeliruan
ini, ternyata Pusat Kepekaan terhadap Rasa Sakit dan lainnya Terletak
pada Kulit di mana jarum suntik hanya Terasa Sakit pada Kulit.
Al-Qur’an menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para Ahli.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا
كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا
لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
"Sesungguhnya Orang-orang yang Kafir kepada Ayat-ayat Kami, kelak akan
Kami masukkan mereka ke dalam Neraka. Setiap kali Kulit mereka Hangus,
Kami ganti Kulit mereka dengan Kulit yang lain, supaya mereka merasakan
Azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (An-Nisa :
56).
Maksudnya : Perasaan Sakit menerima Azab terpusat pada Kulit mereka dan
apabila Kulit itu telah Hangus Matang mereka Tidak merasakan Azab
lagi. Oleh karenanya, Allah swt. Yang Maha Mengetahui Ciptaan-Nya
menggantinya dengan Kulit yang Baru agar mereka tetap merasakan
Azab....
~ III. Sesaknya Dada. ~
Para Pilot membuktikan tentang Semakin Sesaknya Dada mereka setiap kali
mereka menambah Ketinggian di Udara sampai-sampai mereka merasa
Tercekik karena Tak Mampu Bernafas akibat Semakin Berkurangnya Kadar
Oksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang menganggap bahwa
Udara Tersedia sampai ke Planet-planet dan Bintang-bintang yang Ada di
Langit.
Sedangkan Al-Qur’an telah mengungkap hakikat ini sejak Empat Belas Abad lebih. Allah swt. Berfirman :
فَمَن ْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ
وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا
كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ
عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
"Barangsiapa yang Allah Menghendaki akan memberikan kepadanya
Petunjuk, niscaya Dia Melapangkan Dadanya untuk (memeluk Agama) Islam.
dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah
menjadikan Dadanya Sesak lagi Sempit, seolah-olah ia sedang Mendaki
Langit. Begitulah Allah menimpakan Siksa kepada orang-orang yang Tidak
Beriman".
(Al-An’am : 125).
Maksudnya : Barangsiapa Berhak disesatkan Allah swt karena Amal-amalnya
yang Buruk dan Permusuhannya terhadap Islam, maka Allah swt. menjadikan
Dadanya Sempit bila mendengar Mauizhah (Nasihat) yang Mengingatkannya
tentang Kebenaran Islam seperti Sempitnya Dada orang yang Naik ke
Langit. Hal ini tidak diketahui Manusia yang Tidak Beriman sebelum
mereka menggunakan Pesawat Terbang...
Lalu apakah Nabi Muhammad saw. memiliki Pesawat Khusus untuk menyampaikan Informasi ini ?!
Atau Apakah yang disampaikan Semata Wahyu yang berasal dari Ilmu Allah SWT ?!
Demikianlah, Al-Qur’an mengandung Informasi yang Baru Terungkap
Kebenarannya setelah Berabad-abad Lamanya seiring Kemajuan Ilmu
Pengetahuan. Kebenaran ini sebagai Bukti bahwa Al-Qur’an Semata-mata
Wahyu Allah SWT kepada Rasul-Nya Muhammad SAW. Al-Qur'an mendahului Ilmu
Pengetahuan (Sains)...
Subhanallaah... (^_^)
Wa'Allaahu A’lam Bish shawab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar