PERTANYAAN
Aba Zerra
assalamu'alaykum..mau tanya,bolehkah
suami istri (nambah)berhubungan,tp nambahnya ada jeda 2 smpe 3 jam
stelah permainan 1,tp mereka blm junub..ibarohnya skalian
ya..hehe..makasih
JAWABAN
>> Masaji Antoro
Wa'alaikumsalam
Disunahkan
saat hendak mengulangi adegan senggama (tandhuk maning-java-pent) untuk
terlebih dahulu menjalankan wudhu dan membasuh kemaluan.
قال
أصحابنا ويكره للجنب أن ينام حتي يتوضأ ويستحب إذا اراد أن يأكل أو يشرب أو
يطأ من وطئها أولا أو غيرها أن يتوضأ وضوءه للصلاة ويغسل فرجه في كل هذه
الاحوال
Berkata Para pengikut as-Syafi'i :
"Dimakruhkan bagi
orang junub tidur hingga ia wudhu dan disunahkan bila hendak makan atau
minum atau menggauli istri yang ia gauli pertama atau lainnya
menjalankan wudhu sebagaimana wudhu saat ia hendak shalat dan juga
disunahkan membasuh kemaluannya dalam semua keadaan tersebut"
Al-Majmuu’ ala Syarh al-Muhaddzab II/156
Yang
dimaksud dengan "wudhu sebagaimana wudhu saat ia hendak shalat" adalah
wudhu yang ia jalankan seperti halnya ia hendak menjalankan shalat dari
segi tatacaranya dimulai dari membasuh muka diakhiri membasuh kedua
kaki.
Sedangkan niatnya dapat menggunakan niat yang tidak bertentangan dengan keadaan hadats besarnya misalkan boleh baginya niat :
NAWAITUL WUDHUU-A
وأما
كون الوضوء يستحب لمعاودة الوطء، فلحديث أبي سعيد، قال: قال النبي صلّى
الله عليه وسلم : «إذا أتى أحدكم أهله، ثم أراد أن يعاود، فليتوضأ بينهما
وضوءاً» (4) وزاد الحاكم: «فإنه أنشط للعود» لكن الغسل لمعاودة الوطء أفضل
من الوضوء؛ لأنه أنشط.
(4) رواه مسلم وابن خزيمة والحاكم (سبل السلام:89/1).
Sedang keberadaan wudhu disunahkan saat hendak mengulang persenggamaan sebab berdasarkan hadits riwayat Abi Sa'id ra, berkata :
Nabi
Muhammad shallallaahu alaihi wasallam bersabda "Saat salah seorang
diantara kalian mendatangi istrinya dan berkehendak mengulanginya maka
berwudhulah diantara keduanya dengan wudhu yang sempurna"
al-Hakim menambahkan "Karena yang demikian lebih membuat gairah saat kembali mengulangi adegan intim"
Hanya
saja menggunakan sarana mandi saat hendak mengulangi senggama lebih
utama ketimbang wudhu karena mandi semakin dapat membuat gairah
bertambah
Al-Fiqh al-Islaam I/472
( رخص للجنب إذا أراد أن يأكل أو يشرب أو ينام أن يتوضأ وضوءه للصلاة ) أي الوضوء الشرعي
Diberikan
dispensasi (kemurahan) bagi orang Junub saat hendak makan, minum
ataupun tidur melakukakan wudhu sebagaimana wudhu saat ia hendak shalat.
Artinya wudhu yang sesuai syariat baik dalam pelaksanaan ataupun saranya.
Tuhfah al-Ahwaadzy III/190
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal >>
http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/433705993318881/?notif_t=group_comment_reply
Tidak ada komentar:
Posting Komentar