Pertanyaan:
El Mahendra Memohon
Assalamualaikum... boleh kah kita berhubungan
dengan jin?dan bolehkah kita mempercaya ucapannya ktika kita meminta
bantuannya??silahkan di share pengetahuan nya,,,nyimak....
JAWABAN
احمد صالح المغو
عليكم السلآم ورحمـة اللــه وبـر كاتـه
Berhubungan dgn jìn tentu boleh asalkan sudah mampu menembus alam jin.
Dan apabila meminta bantuan jin ini lihat dari seginya karna jin juga ada yang ahli dalam pengobatan.
Namun alangkah baiknya tdk meminta bantuan jin.karna Rosullullah
sendiri walaupun sering berdakwah dalam gol jin akan tetapi beliau dalam
perang tdk meminta bantuan jin meskipun jin tersebut tdk akan menolak
untuk diminta bantuan.
Dan kenapa Rosul tdk meminta bantuan jin ? Jawabnya karna seorang
nabi yang diberikan izin oleh Allah untk meminta dan menguasai dari gol
jin hanyala nabi Sulaiman sebagaimana doanya yang dikabulkan
Allah.wallahu'alam.
Kang Erry Sragi
berhubungan yang bagaimana kang?
kalo cuma berhubungan dalam artian seperti berbincang2 ato lainnya
seperti yang kita lakukan dgn sesama manusia ya ga papa, tapi tak semua
orang mampu kan? hanya orang2 tertentu saja yang punya kemampuan
berinteraksi dgn alam ghoib. masalah kita mau percaya atau tidak ya
kita lihat dulu, jinn-nya muslim apa kafir, baik apa enggak, juga
reputasinya bagus apa enggak???
Elang Lesmana
Bolehkah Meminta Tolong kepada Jin?
bagaimana hukum meminta tolong kepada jin?
Apakah dalam pandangan agama diperbolehkan atau diharamkan? Jika hal
itu diperbolehkan, apakah kita bisa meminta tolong dalam semua urusan
atau dalam urusan tertentu saja?
Meminta bantuan kepada jin ada tiga bentuk:
Pertama: Meminta bantuan dalam perkara ketaatan kepada Allah, seperti
menjadi pengganti di dalam menyampaikan ajaran agama. Contohnya,
apabila seseorang memiliki teman jin yang beriman dan jin tersebut
menimba ilmu darinya. Maksud-nya, jin tersebut menimba ilmu dari
kalangan manusia, kemudian setelah itu menjadikan jin tersebut sebagai
da’i untuk menyampaikan syariat kepada kaumnya atau menjadikan dia
pembantu di dalam ketaatan kepada Allah, maka hal ini tidak mengapa.
Bahkan terkadang menjadi sesuatu yang terpuji dan termasuk dakwah
kepada Allah. Sebagaimana telah terjadi bahwa sekumpulan jin menghadiri
majelis Rasulullah n dan dibacakan kepada mereka Al-Qur`an.
Selanjutnya, mereka kembali kepada kaumnya sebagai pemberi peringatan.
Di kalangan jin sendiri terdapat orang-orang yang shalih, ahli
ibadah, zuhud dan ada pula ulama, karena orang yang akan memberikan
peringatan semestinya mengetahui tentang apa yang dibawanya, dan dia
adalah seseorang yang taat kepada Allah di dalam memberikan peringatan
tersebut.
Kedua:
Meminta bantuan kepada mereka dalam perkara yang diperbolehkan.
Hal ini diperbolehkan, dengan syaratwasilah (perantara) untuk
mendapatkan bantuan jin tersebut adalah sesuatu yang boleh dan bukan
perkara yang haram.
(Perantara yang tidak diper-bolehkan) seperti bila-mana jin itu
tidak mau memberikan bantuan melainkan dengan (men-dekatkan diri
kepadanya dengan) menyembelih, sujud, atau selain-nya.
Ketiga: Meminta bantuan kepada mereka dalam perkara yang diharamkan
seperti mengambil harta orang lain, menakut-nakuti mereka atau
semisalnya. Maka hal ini adalah sangat diharamkan di dalam agama.
Kemudian bila caranya itu adalah syirik maka meminta tolong kepada
mereka adalah syirik dan bila wasilah itu tidak syirik, maka akan
menjadi sesuatu yang bermaksiat. Seperti bila ada jin yang fasik
berteman dengan manusia yang fasik, lalu manusia yang fasik itu meminta
bantuan kepada jin tersebut dalam perkara dosa dan maksiat.
Maka meminta bantuan yang seperti ini hukumnya maksiat dan tidak sampai ke batas syirik.
Ada-pun masalah tolong menolong dengan jin, Allah telah menjelaskan di dalam firman-Nya:
"Dan tolong-menolonglah kalian di dalam kebaikan dan ketakwaan dan
jangan kalian saling tolong menolong di dalam perbuatan dosa dan
maksiat" (Al-Ma`idah: 2)
Boleh ber-ta’awun (kerja sama) dengan mereka. Tetapi ada sesuatu
yang harus kamu ketahui dulu tentang mereka, bahwa dia bukanlah setan
yang secara perlahan membantumu namun kemudian menjatuhkan dirimu dalam
perbuatan maksiat dan menyelisihi agama Allah. Dan telah didapati,
bukan hanya satu orang dari kalangan ulama yang dibantu oleh jin"
Ekha Santama
وفي الصحيحين من حديث ابن عباس ما قرأ رسول الله صلى الله عليه وسلم على الجن ولا رأهم
" Nabi Muhammad SAW tidak pernah membaca Alquran untuk jin dan tidak pernah pula beliau melihatnya.''
(H.R. Bukhari Muslim)
عن ابن عباس قال: كان الجن يصعدون إلى السماء يستمعون
الوحي فإذا سمعوا الكلمة زاده تسعا. فأما الكلمة فتكون حقا. وأما ما
زادوه فيكون باطلا. فلما بعث رسول الله صلى الله عليه وسلم منعوا مقاعدهم.
فذكروا ذلك لإبليس ولم تكن النجوم يرمى بها قبل ذلك فقال لهم إبليس ما
هذا إلا من أمر قد حدث في الأرض, فبعث جنوده فوجدوا رسول الله صلى الله
عليه وسلم قائما يصلي بين جبلين أراه قال بمكة فلقوه فأخبروه فقال هذا
الحدث الذي حدث في الأرض
Dari Ibnu Abbas R.A ia berkata: Dahulu jin-jin itu dapat naik ke
langit untuk mendengar wahyu. Ketika mereka mendengar suatu kala lalu
mereka tambah dengan sembilan kata lainnya Ucapan (yang mereka dengar)
adalah benar tetapi tambahan-tambahan mereka semuanya bohong. Ketika
Nabi SAW diutus menjadi Rasul, dilaranglah mereka menduduki
tempat-tempat tersebut. Lalu mereka sampaikan larangan tersebut kepada
Iblis; sedangkan ketika itu bintang-bintang belum dipakai untuk memanah
jin-jin itu. Lalu Iblis berkata, kepada mereka; larangan itu
disebabkan suatu kejadian di muka bumi, lalu Iblis mengirim
tentara-tentaranya (untuk menyelidiki kejadian tersebut). Mereka
menemui Nabi SAW yang sedang mengerjakan salat antara dua gunung di
Mekah, lalu mereka menemui Iblis dan menyampaikan penemuan mereka itu
kepadanya, lalu Iblis berkata, "inilah kejadian yang terjadi di
permukaan bumi.
Sunde Pati
من كان يستعمل الجن فى امور مباحة له فهو كمن استعمل الانس فى امور مباحة له
عالم الجن والشياطين ص 99
barang siapa minta bantuan jin pada perkara yg mubah itu sama halnya
minta bantuan pada manusia pada perkara yg mubah ALAMUL JIN WAS
SYAYATIN HAL 99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar