MAJLIES eL _ ILMIE

MAJLIES   eL _ ILMIE

Sabtu, 13 Juli 2013

TIPU DAYA ALLAH

Tipu Daya Alloh SWT
Pertanyaan : Dalam Surat Ali Imran ayat 54, Alloh berfirman :
Orang-orang kapir itu berbuat tipu daya, dan Alloh membalas tipu daya mereka itu dan Alloh sebaik-baik pembalasan tipu daya.
Lantas, apa bedanya tipu daya Alloh dengan tipu daya seorang hamba ?
Jawaban : Tipu daya manusia adalah tipuan yang dilakukan untuk menjaga dirinya dan menguasai apa yang terdapat pada orang lain, juga untuk mewujudkan tujuan-tujuannya yang sesat.
Sedangkan, Tipu daya Alloh Swt merupakan sejenis pembalasan dendam dan amarah, yang berlaku pada hamba, sebagai balasan atas perbuatan buruk mereka. Tipu daya Alloh ini bekerja secara tersembunyi pada orang yang berbuat baik, tanpa diketahuinya. Atau, mungkin juga dipahami bahwa itu merrupakan balasan atas perbuatan-perbuatan zalim dan tak terpuji yang pernah dilakukannya. Tipu daya Alloh yang tersembunyi adalah seperti ketika Alloh Swt membiarkan kaum kafir dan fasik semakin berbuat zalim dan aniaya, agar balasan mereka bertambah :
“Sesungguhnya kami membiarkan mereka agar bertambah-dosa-dosa mereka”
Sebagaimana pula dikatakan oleh Imam (Ali) al-Ridha, “Demi Alloh, Alloh tidak mengazab dengan sesuatu yang lebih pedih dari membiarkan mereka.”
Dan contoh tipu daya Alloh adalah Istidraj, yaitu Alloh Swt selalu memberikan kenikmatan kepada hambanya yang zalim, kenikmatan yang satu kepada kenikmatan yang lainnya, sehingga mereka sibuk dengan kenikmatan-kenikmatan tersebut dan lalai akan maksiat yang dilakukannya serta tidak bertaubat ataupun sadar juga tidak pula meminta ampun atas dosa mereka. Ini adalah istidraj yang merupakan salah satu bentuk tipu daya Alloh yang tersembunyi.
Adapun kebalikan dari istidraj adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al-Sadiq bahwa apabila Alloh kebaikan dari hambaNya, Alloh akan memberikan balasan berupa siksaan setelah hamba tersebut berbuat dosa, guna mengingatkan dan menyadarkannya, serta agar dia memohon ampunan. Keseluruhan hadits itu adalah sebagaimana kata-kata beliau, “Jika Alloh menginginkan kebaikan dari hamba-Nya yang telah berbuat suatu dosa, maka ia akan memberinya balasan siksa dan mengingatkannya untuk meminta ampun. Dan jika Alloh menginginkan suatu eburukan dari hamba-Nya yang telah berbuat suatu dosa, maka ia akan memberikan kenikmatanguna melalaikannya untuk meminta ampun dan akan selalu memberikan kenikmatan-kenikmatan itu. Dan Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman :”dan kami akan selalu member mereka kenikmatan-kenikmatan sehingga mereka tidak mersakannya ketika mereka bermaksiat”
Kesimpulannya, pertanyaan ini adalah bahwa tipu daya yang terpuji dari sudut pandang akal dan syariat adalah ketika ia berlandaskan pada tujuan yang benar dan dengan cara yang disyariatkan. Sebaliknya, jikaitu berlandaskan pada tujuan yang jahat atau pelakunya menggunakan cara yang salah dan diharamkan.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa pembahasan yang kita jelaskan tadi berkaitan dengan tipu daya manusia. Adapun tipu daya Alloh, tanpa keraguan, merupakan tipu daya yang benar dan terpuji, yang tidak akan terjadi selain untuk menyingkirkan tipu daya-tipu daya Syaithani. Juga untuk mengusir kebathilan kaum zalim dan aniayayang telah dikuasai tipu daya serta menolak fondasi bangunan (kebathilan) mereka. Ini untuk menegakan agama islam sekaligus memenangkan para pengikutnya.
Diantara cirri-ciri tipu daya Alloh adalah bahwa tipu daya itu merupakan tipu daya balasan. Maksudnya, tipu daya tersebut tidak lain adalah untuk menghadapi kaum zalim dan tidak diberlakukan kecuali kepada orang-orang yang berbuat dosa saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar