MAJLIES eL _ ILMIE

MAJLIES   eL _ ILMIE

Selasa, 09 Juli 2013

HARI RAYA DI HARI JUM'AT

PERTANYAAN
Ghania Zahra

salam ukhuwah fillah
buat ikhwan semua klw idul fitri pada hari jum'at apakah masih diwajibkan shalat jum'at?

JAWABAN

Neng Gina Amalina
bolehkah saya menjawab Bismillah..............
Jumhur ulama menegaskan bahwa shalat hied (hari raya) tidak bisa menggantikan shalat jumat. Ini adalah pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Syafii, serta kalangan Zhahiri. Hanya saja Imam Syafii memberikan kelonggaran kepada mereka yang telah melakukan shalat ied yang tinggal di pelosok (tempat yang jauh) untuk tidak menghadiri shalat jumat.
Adapun Imam Ahmad berpandangan bahwa kewajiban shalat jumat menjadi gugur atas mereka yang telah melaksanakan shalat ied kecuali bagi Imam ketika ada jamaah ingin melaksanakannya agar masjid tidak kosong dari shalat jumat.
Pandangan jumhur di atas yang mengatakan bahwa shalat ied tidak bisa digantikan oleh shalat ied didasarkan pada dalil Alquran pada surat al-Jumuah yang secara umum mewajibkan pelaksanaan jumat tanpa dan lsejumlah dalil lain yang melarang untuk meninggalkannya tanpa udzur. Bahkan pada masa Rasulullah saw pernah ied jatuh pada hari jumat, dan Rasulullah saw melaksanakan keduanya bersama sahabat tanpa menyebutkan rukhsah (kelonggaran) untuk meninggalkannya. Ini seperti yang disebutkan dalam hadits sahih dari Nu'man ibn Basyir bahwa Rasulullah saw pada shalat ied dan jumat membaca surat al-A'la dan al-Ghasyiyah dan ketika hari ied jatuh pada hari jumat beliau juga membaca keduanya pada kedua shalat tersebut (HR Muslim).

Riena Sllu Menunggu
Bagi orang yang tergolong ahl al-Balad (penduduk setempat) menurut kesepakan ulama tetap diwajibkan menjalankan shalat jumat, sedang orang-orang yang tergolong ahl al-Qura dan al-Bawaadi (penduduk pedalaman) ada pendapat ulama yang menyatakan gugur kewajiban shalat jumahnya dengan syarat apabila setelah ia mengerjakan shalat Ied dan pulang ketempat tinggalnya masing-masing sebelum tergelincirnya matahari dan bila ia kembali kemasjid lagi untuk menunaikan shalat jumat mereka sudah tidak dapat mengiluti pelaksanaan shalat jumat.
sebagaimana terdapat dalam kitab bugiyatul mustarsidin shohifah 187 masalatun:fima idza wafaqo yaumal jum'ati yaumul id fafii al-jum'ati arba'atu madzahib. famadzhabuna annahu idza hadoro ahlul quro wal bawadi al-ida wa khoroju minal balad qoblaz zawal lam talzamuhumul jum'atu wa amma ahlul balad fayalzamuhum

Muhammad Alam Agustian
Menurut sebagian dari sahabat golongan Syafi’iyah; Tetap wajib melaksanakan shalat jum’at meskipun sudah mendirikan shalat ‘iid pada hari yang sama.
Al-muhadab juz 1 hal 206 
وَمِنْ أَصْحَابِنَا مَنْ قاَلَ: تَجِبُ عَلَيْهِمُ الْجُمْعَةُ ِلاَنَّ مَنْ لَزِمَتْهُ الْجُمْعَةُ فِيْ غَيْرِ يَوْمِ الْعِيْدِ وَجَبَتْ عَلَيْهِ فِيْ يَوْمِ الْعِيْدِ كَأَهْلِ الْبَلَدِ

Menurut Imam Abu Hanifah: Tetap wajib melaksanakan shalat jum’at baik bagi penduduk kota maupun penduduk desa secara bersamaan.
Mizan as-sya'roni juz 1 hal 202 
مَعَ قَوْلِ اَبِى حَنِيْفَةَ بِوُجُوْبِ الْجُمْعَةِ عَلَى اَهْلِ الْبَلَدِ وَالْقُرَى مَعًا

Menurut Imam Syafi’i: Tetap wajib melaksanakan shalat jum’at bagi penduduk perkotaan, dan tidak wajib melaksanakan shalat jum’at bagi penduduk desa yang jauh dari masjid
Mizan as-sya'roni juz 1 hal 202
 وَمِنْ ذَلِكَ قَوْلُ الشَّافِعِى إِذَا وَافَقَ يَوْمَ عِيْدٍ يَوْمَ جُمْعَةٍ فَلاَ تَسْقُطُ صَلاَةُ الْجُمْعَةِ بِصَلاَةِ الْعِيْدِ عَنْ اَهْلِ الْبَلَدِ بِخِِِِِِِِِِِلاَفِ اَهْلِ الْقُرَى إِذَا حَضَرُوْا فَاِنَّهَا تَسْقُطُ عَنْهُمْ وَيَجُوْزُ لَهُمْ تَرْكُ الْجُمْعَةِ وَاْلإِنْصِرَافُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar