MAJLIES eL _ ILMIE

MAJLIES   eL _ ILMIE

Sabtu, 03 Agustus 2013

7 LATHO'IF


Dzikir "la ilaha illah" itu dzikir nafi isbatnya, sedang dzikir lathaif itu dzikir sirrinya jadi jelas beda, adapun lathaif yang di maksud dalam tharikat qodiriyyah wa naqsyabandiyyah sebagai berikut :

1. LATIFATUL QALBIY
Berhubungan dengan jantung jasmani, kira – kira dua jari di bawah susu kiri, dzikirnya sekurang – kurangnya 5000 dalam sehari semalam, ini wilayahnya Nabi Adam As, cahayanya kuning dan berasal dari tanah, angin dan api.
Wilayah ini tempatnya sifat buruk pada manusia, yakni ; hawa nafsu, Syetan dan Dunia, jika seorang hamba lkhlas dzikirnya pada wilayah ini, maka hilanglah itu daripadanya dan paling tidak berkurang, jadi sifat yang buruk pada wilayah ini jika di dzikirkan terus menerus, maka dapatlah menjelma atau masuklah sifat yang baik dan berakhlak, yaitu ; Iman, Islam, Tauhid dan Ma’rifat.

2. LATIFATUL RUH
Berhubungan dengan rabu jasmani dua jari di bawah susu kanan, dzikirnya sekurang – kurangnya 1000 kali dalam sehari semalam, ini adalah wilayahnya Nabi Ibrahim As dan bercahaya merah, maqam ini berasal dari api.
Maqam ini adalah tempatnya sifat madzmumah yaitu tamak, rakus dan bakhil, jika ikhlas dzikirnya maka masuklah dan berganti dengan sifat madzmudah, yaitu Khana’ah dalam arti memadai ianya akan apa ada adanya.

3. LATHIFATUL SIRRI
Berhubungan dengan hati jasmani kira – kira dua jari di atas susu kiri, dzikirnya dalam sehari semalam sekurang – kurangnya 1000 kali, ini wilayahnya Nabi Musa As dan bercahaya putih asalnya dari angin, maqam ini tempatnya sifat madzmumah pada manusia, yaitu pemarah, pembengis, emosi tinggi dan penaik darah dan pendendam, jadi kita harus berdzikir di tempat ini jika ingin menghilangkan sifat buruk tersebut dari bathin kita, jika ikhlas dzikirnya pada tempat ini maka akan bergantilah sifat buruk tadi menjadi sifat yang terpuji, seperti pengasih, penyayang, baik budi bahasa dan pekertinya.

4. LATHIFATUL KHAFI
Berhubungan dengan limpa jasmani kira – kira dua jari di atas susu kanan, berdzikir pada maqam ini dalam sehari semalam sekurang – kurangnya 1000 kali, ini adalah wilayahnya Nabi Isa As dengan bercahayakan hitam dan berasal dari air.
Ini adalah tempatnya sifat madzmumah pada manusia, seperti busuk hati, munafik, pendusta, mungkir janji, penghianat dan tidak dapat di percaya, nah jika ikhlas dzikir pada tempat ini maka hilanglah sifat yang demikian dan berganti dengan sifat yang terpuji, seperti ridha dan syukur, madzmumahnya lathifatul khafi ini di katakan dengan sifat syetaniah yang menimbulkan was – was, cemburu, dusta dan sebagainya yang sejenis, dan mahmudahnya adalah sifat syukur dan ridha serta sabar dan tawakkal, ini di katakan dengan sunahnya Nabi Isa As.

5. LATHIFATUL AKHFA
Berhubungan dengan empedu jasmani kira – kira di tengah dada, dzikirnya sekurang – kurangnya dalam sehari semalam adalah 1000 kali, ini merupakan wilayahnya Nabi Muhammad Saw dan bercahaya hijau serta berasal dari tanah, tempat sifat takbur, ria, ujub dan suma’ah, ini harus kita hilangkan dengan berdzikir pada maqam ini agar dapat berganti dengan sifat tawadduk, ikhlas, sabar dan tawakkal kepada Allah azza wajalla


Sifat segala keakuan seperti sombong, takbur, ria, loba, ujub dan tamak serta bersikap akulah yang terpandai, akulah yang terkaya, akulah yang tergagah, tercantik dan lain sebagainya, maqam ini juga di katakan dengan sifat rububiyah atau rabbaniyah dan hanya pantas bagi Allah Azza Wajalla, sebab dialah yang pada hakikatnya yang memiliki, mengatur alam semesta ini, sifat baik pada maqam di dapatkan jika berdzikir dengan ikhlas adalah khusyu’, tawadduk, tawakkal dan ikhlas sebenar ikhlas, selalu tafakkur akan keagungan Allah Azza Wajalla dan ini di katakan dengan sunahnya dan thariqatnya Nabi Muhammad Saw, puncaknya adalah fana fidzzat, almuhallakah.

6. LATHIFATUL NAFS
Berhubungan dengan otak jasmani terletak di tengah – tengah dahi, berdzikir pada maqam ini dalam sehari semalam adalah sebanyak 1000 kali sekurang – kurangnya, ini adalah wilayahnya Nabi Nuh As dan bercahaya biru serta tempat sifat buruk pada manusia yaitu khayal dan angan – angan, oleh karena itu kikislah sifat tersebut dengan berdzikir secara ikhlas pada tempat ini, agar berganti dengan sifat muthma’innah, yaitu sifat dan nafsu yang tenang.
Buruknya pada tempat ini adalah selalu panjang angan – angan, banyak khayal dan selalu merencanakan selalu yang jahat untuk memuaskan hawa nafsu, sifat baiknya adalah nafsu muthma’innah yaitu sifat yang sakinah, aman, tenteram serta berpikiran yang tenang, ini di katakan dengan sunah thariqatnya Nabi Nuh As, puncaknya adalah mati hissi.

7. LATHIFATUL KULLU JASAD
Berhubungan dengan selurh badan atau jasad zahir, berdzikir pada maqam ini dalam sehari semalam sekurang – kurangnya 11.000 kali, ini adalah tempatnya sifat buruk manusia, yaitu jahil dan lalai, seseorang yang dzikirnya ikhlas pada tempat ini dapat menimbulkan ilmu dan amal yang di ridhai oleh Allah Azza Wajalla.
Dzikir ini di sebut juga dengan dzikir sultan aulia Allah Azza Wajalla, artinya raja sekalian dzikir dan di jalankan melalui seluruh badan, tulang belulang, kulit, urat dan daging di luar maupun di dalam, di tempat ini dzikir Allah…Allah…Allah pada penjuru anggota badan beserta ruas dari ujung rambut sampai ujung kaki hingga tembus keluar yakni bulu roma pada sekujur tubuh atau badan, agar dapat menghilangkan sifat malas dan lalai beribadah kepada Allah Azza Wajalla.
Untuk menghantam seluruh sifat malas dan lalai tersebut haruslah di laksanakan dengan sepenuh hati yang ikhlas, menurut kajian pengamal ajaran cara ibadah tasawwuf bahwa iblis dan syetan bisa masuk melalui dan menetap pada seluruh bagian tubuh, karena itu perlu di getar dengan dzikirullah sehingga dzikirullah menetap di tempat itu dengan sendirinya dan tentu saja tidak ada lagi jalan iblis atau syetan untuk dapat memasuki tubuh zahir dan merasuk kedalam bathin manusia untuk membisikkan segala perbuatan jahat yang tercela di hadapan Allah Azza Wajalla.
Sifat yang masuk pada maqam ini setelah dzikir tersebut adalah ilmu dan amal yang di ridhai oleh Allah Azza Wajalla, dia berilmu sesuai dengan qur’an dan syari’at serta sunnah Rasul Saw, hakikat cahaya pada maqam ini adalah nuurus samawi dan di katakan dengan sunah dan thariqatnya orang alim dan ma’rifat kepada Allah Azza Wajalla, puncak pada dzikir ini adalah mati hissi yang perupakan pokok dan mendasari dzikir – dzikir yang lain di atasnya, karena itu para pengamal ajaran ini harus mengkhatamkannya sekurang – kurangnya 11.000 sehari semalam.

Dzikir lathaif inilah merupakan senjata paling ampuh untuk mengusir dan membasmi sifat madzmumah yang ada pada 7 (tujuh) lathaif tadi, segala sifat madzmumah atau sifat buruk ini di tunggangi oleh iblis dan syetan.

1 komentar: